Kamis, 01 Desember 2016

Diksi, Kalimat Efektif dan Alinea

Filled under:

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang[1]
Bahasa terbentuk dari beberapa tataran gramatikal, yaitu dari tataran terendah sampai tertinggi, yaitu kata, frasa, klausa dan kalimat. Ketika menulis dan berbicara, kata adalah kunci pokok dalam membentuk tulisan dan ucapan. Maka dari itu kata-kata dalam bahasa Indonesia harus dipahami dengan baik, supaya ide dan pesan seseorang dapat dimengerti dengan baik. Kata-kata yang digunakan dalam komunikasi harus dipahami dalam konteks alinea dan wacana. Tidak dibenarkan menggunakan kata-kata dengan sesuka hati, tetapi harus mengikuti kaidah-kaidah yang benar. Memang harus diakui, kecenderungan orang semakin mengesampingkan pentingnya penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara pemilihan kata atau diksi. Terkadang kita pun tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga ketika kita berbahasa, baik lisan maupun tulisan sering mengalami kesalahan dalam penggunaan kata, frasa, paragraf, wacana. Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, penggunaan diksi atau pemillihan kata dirasakan sangat penting, bahkan mungkin vital, terutama untuk menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Diksi atau pilihan kata dalam praktik berbahasa sesungguhnya mempersoalkan kesanggupan sebuah kata dapat juga frasa atau kelompok kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pandengarnya.

B.   Rumusan Masalah
1. Pengertian dan syarat Diksi
2. Pengertian dan syarat Kalimat Efektif
3. Pengertian dan syarat Alenia

C.   Tujuan Penulisan
1. Agar kita tahu pengertian dan syarat Diksi
2. Agar kita tahu pengertian dan syarat kalimat Efektif
3. Agar kita tahu pengertian dan syarat Alenia 

BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian dan Syarat-syarat Diksi
            Diksi atau pemilihan kata adalah upaya memilih kata untuk mendapatkan hasil akhir berupa kata tertentu  (yang terpilih ) untuk di pakai dalam suatu tuturan bahasa. Kegiatan memilih kata di lakukan apabila tersedia sejumlah kata serumpun yang artinya sama atau bermiripan. Dari serumpun kata itu akan di pilih satu kata yang dianggap paling tepat untuk mengungkapkan suatu pengertian ,baik sebagai kata (arti kata) maupun untuk membangun arti kalimat.[2]
            Ada beberapa syarat yang dapat dijadikan patokan untuk mengetahui ketepatan diksi yang kita pilih. Syarat tersebut menurut Keraf (1994:88) antara lain sebagai berikut :
1.      Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi
Misalnya :
a.       Bunga Edelwise hanya tumbuh di tempat yang tinggi (gunung).
b.      Jika bunga bank tinggi, orang enggan mengambil kredit bank.

2.      Dapat membedakan kata yang hampir bersinonim
Misalnya :
a.       Siapa pengubah peraturan yang memberatkan pengusaha itu ?
b.      Pembebasan bea masuk untuk jenis barang tertentu adalah peubah peraturan yang selama ini memberatkan pengusaha.

3.      Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam ejaannya
Misalnya :
Intensif-insentif, interferensi-inferensi, karton-kartun, preposisi-proposisi, korporasi-koperasi.
4.      Dapat memahami dengan tepat makna kata-kata abstrak
Misalnya :
Keadilan, kebahagiaan, keluhuran, kebajikan, kebijakan, kebijaksanaan.

5.      Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara tepat
Misalnya :
a.       Kata penghubung yang salah : antara....dengan...; tidak...melainkan...; baik...ataupun...; bukan...tetapi...
b.      Kata penghubung yang benar : antara...dan...; tidak...tetapi...; baik...maupun...; bukan...melainkan...

6.      Dapat membedakan antara kata umum dan kata khusus
Misalnya :
Kata umum : melihat; Kata khusus : melotot, membelalak, melirik, mengerling, mengerjap, mengerdip, memandang, menatap, memperhatikan, mengamati, mengawasi, mengobservasi, meneliti.[3]
7.      Memperhatikan perubahan makna yang terjadi kata-kata yang mudah di pahami.[4]
8.      Memperhatikan kelangsungan pilihan kata.

B.   Pengertian dan Syarat-syarat Kalimat Efektif
Efektif adalah ukuran kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada pendengar atau penulis. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, luas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.[5]
Sebuah kalimat yang efektif harus memenuhi syarat-syarat berikut :
1.      Kesatuan Gagasan, yaitu terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat.
2.      Kepaduan Unsur (Koherensi), yaitu hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk kalimat.
3.      Keparalelan Bentuk, yaitu terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat.
4.      Ketepatan Makna, yaitu suatu perlakuan khusus menonjolkan bagian kalimat sehingga berpengaruh tehadap makna kalimat secara keseluruhan.
5.      Kehematan Kata, yaitu menghindari pemakaian kata, frasa, atau unsur lain yang tidak perlu.
6.      Kelogisan Bahasa, yaitu ide kalimat itu dapat diterima oleh akal sehat.[6]

C.   Pengertian dan Macam-macam Alinea
Alenia atau paragraf adalah satuan bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun atau memadukan beberapa kalimat menjadi alenia, yang perlu diperhatikan adalah kepaduan kalimatnya. Kalimat yang membentuk alinea harus memperhatikan kesatuan pikiran, selain itu kalimat-kalimat dalam sebuah alenia harus saling berkaitan dan hanya membicarakan satu gagasan. Bila dalam sebuah alinea terdapat lebih dari satu gagasan,alenia itu tidak baik.dan perlu di pecah lebih menjadi lebih dari satu alenia[7].
Struktur alinea
Menurut fungsinya seluruh kalimat yang membangun  alenia pada umumnya dapat di klasifikasi menjadi dua macam, yaitu kalimat topik/kalimat pokok dan kalimat penjelas/pendukung. Kalimat topik adalah kalimat yang berisi ide pokok atau ide utama alenia. Adapun kalimatpenjelas/pendukung adalah kalimat yang berfungsi menjelaskan atau mendukung ide utama alinea.
Ciri-ciri kalimat topik adalah
1)      Mengandung permasalahan yang potensial untuk di rinci dan di uraikan lebih lanjut.
2)      Merupakan kalimat lengkap yang berdiri sendiri
3)      Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus di hubungkan dengan kalimat lain.
4)      Dapat di bentuk tanpa bantuan kata sambung atau penghubung atau transisi[8]
Ciri-ciri kalimat penjelas adalah
1)      Sering merupakan kalimat yang Tidak dapat berdiri sendiri(dari segi arti )
2)      Arti kalimat ini kadang-kadang baru jelas setelah di hubungkan dengan kalimat lain dalam satu alenia .
3)      Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung/transisi
4)      Isinya berupa rincian, keterangan, contoh dan data tambahan lain yang bersifat mendukung kalimat lain[9].
Syarat-syarat alenia
Alenia yang efektif  harus memenuhi dua syarat yaitu adanya kesatuan dan kepaduan.
1)      Kesatuan alenia
Bisa di katakan mempunyai kesatuan jika seluruh kalimat dalam alenia hanya membicarakan satu pokok pikiran atau satu masalah[10].
2)      Paduan alenia
Persyaratan kalimat efektif yang mengharuskan kepaduan,dalam alenia juga di kenal sebagai istilah kepaduan atau isi. Koherensi alenia akan berwujud jika aliran kalimat yang satu dengan yang lainnya[11].
Jenis-jenis alenia[12]
Jenis alenia di bagi menjadi tiga
a)      Menurut posisi kalimat topiknya di bagi menjadi 4
Ø  Alenia deduktif
Ø  Alenia induktif
Ø  Alinea deduktif-induktif
Ø  Alinea penuh kalimat topik
b)      Menurut fungsinya dalam karangan
Ø  Alenia pembuka
Ø  Alenia pengembang
Ø  Alenia penutup
c)      Menurut sifat isinya
Ø  Alenia persuasif
Ø  Alenia argumantasi
Ø  Alenia naratif
Ø  Alenia diskriptif
Ø  Alenia ekspositaris




BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Diksi atau pilihan kata adalah kemampuan membedakan secara tepat makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang di miliki kelompok masyarakat pendengar. Diksi berfungsi sebagai alat agar tidak terjadi kesalahapahaman antara pembaca atau penulisan terhadap pendengar atau pembaca.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah,jelas dan lengkap.
Alenia tidak lain dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan pikiran, suatu yang lebih tinggi atau luas dari kalimat. Alenia bertujuan untuk memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraiakan suatu tema dari tema yang lain serta memisahkan dan menegaskan perkataan.
Alinea di bagi menjadi tiga macam yaitu. Alinea pembuka,penghubung, penutup. Syarat alenia adalah koherensindan perkembangana alenia.


B.   Saran
Menurut saya makalah  ini belum sempurna masih banyak kekurangan dan masukan. masih butuh belajar tentang bahasa indonesia  terutama dalam pengertian diksi,kalimat efektif dan alenia. Semoga apa yang kami tulis ini walaupun masih banyak kekurangan, semoga makalah ini menjadi tambah ilmu kita dan bisa menjadi ilmu yang manfaat.




DAFTAR PUSTAKA

Finoza, Lamuddin. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi Insan Mulia, 2001
Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Cetakan I. Jakarta : PT Gramedia Pustaka, 1981


[2] Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia. (Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2001), hlm 99
[3] Ibid, hlm 102
[4] Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1981), hlm. 89
[5] Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia. (Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2001) , hlm 136
[6] Ibid, hlm 137
[7] Ibid,hlm 149
[8] Ibid, hlm 151
[9] Ibid,hlm152
[10] Ibid,hlm153
[11] Ibid,hlm154
[12] Ibid,hlm158

0 komentar:

Posting Komentar